Malnutrisi pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang besar di Indonesia. Padahal, masa anak-anak adalah masa pertumbuhan yang sangat penting. Jika anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, maka pertumbuhan fisik, perkembangan otak, hingga daya tahan tubuhnya bisa terganggu.

PAFI KOTA JAMBI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengenali tanda-tanda malnutrisi sejak dini. Penanganan yang cepat dan tepat bisa mencegah kondisi ini berkembang menjadi lebih serius.

Artikel ini akan membantu orang tua memahami apa itu malnutrisi, apa saja gejalanya, serta bagaimana cara mengatasinya dengan langkah yang sederhana namun efektif.

Apa Itu Malnutrisi?

Malnutrisi adalah kondisi ketika tubuh anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup—baik karena kekurangan makanan (under-nutrition) maupun kelebihan gizi yang tidak seimbang (over-nutrition). Namun, di Indonesia, yang paling umum terjadi adalah kekurangan gizi, terutama pada balita.

Malnutrisi tidak hanya soal berat badan yang kurang. Anak yang tampak aktif sekalipun bisa mengalami kekurangan zat gizi penting jika pola makannya tidak seimbang.

PAFI KOTA JAMBI mengingatkan bahwa malnutrisi bisa berdampak pada jangka panjang, termasuk gangguan belajar, rendahnya imun tubuh, hingga risiko penyakit kronis saat dewasa nanti.

Tanda-Tanda Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai

Orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda malnutrisi pada anak. Beberapa gejala umum yang harus diwaspadai antara lain:

1. Berat Badan Tidak Bertambah atau Menurun

Jika berat badan anak tidak naik sesuai grafik pertumbuhan usianya, ini bisa jadi sinyal awal malnutrisi. Pantau berat badan anak secara berkala dan bandingkan dengan standar pertumbuhan anak dari WHO.

2. Tubuh Terlihat Kurus atau Lemas

Anak yang kekurangan energi dan protein biasanya tampak lebih kurus dari anak seusianya. Tulang terlihat menonjol, pipi cekung, dan anak mudah merasa lelah.

3. Perubahan pada Rambut dan Kulit

Rambut anak yang kusam, mudah rontok, atau berubah warna bisa menjadi tanda kekurangan protein. Kulit yang kering, bersisik, atau muncul luka yang sulit sembuh juga bisa menjadi indikasi malnutrisi.

4. Nafsu Makan Berkurang

Anak yang malnutrisi cenderung kehilangan selera makan. Ini bisa memperburuk kondisi jika tidak segera ditangani.

5. Sering Sakit

Sistem imun yang lemah akibat kekurangan zat gizi membuat anak lebih rentan terkena infeksi, seperti flu, batuk, atau diare yang berulang.

Penyebab Umum Malnutrisi

Menurut PAFI KOTA JAMBI, beberapa penyebab malnutrisi pada anak di antaranya:

  • Asupan makanan yang tidak seimbang, misalnya terlalu banyak karbohidrat dan kurang protein, vitamin, dan mineral.

  • Kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi anak.

  • Infeksi berulang seperti diare dan cacingan yang menghambat penyerapan nutrisi.

  • Kondisi sosial ekonomi yang membatasi akses ke makanan bergizi.

Cara Mengatasi dan Mencegah Malnutrisi

Mencegah lebih baik daripada mengobati. PAFI KOTA JAMBI menganjurkan langkah-langkah berikut untuk membantu mencegah dan mengatasi malnutrisi:

1. Berikan Makanan Seimbang

Pastikan anak mendapatkan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Variasikan menu sehari-hari agar anak tidak bosan dan mendapatkan asupan nutrisi lengkap.

2. Pantau Pertumbuhan Anak Secara Rutin

Ikuti program posyandu atau konsultasi ke puskesmas untuk memantau berat badan dan tinggi anak secara berkala. Dari sana bisa diketahui apakah pertumbuhan anak sesuai standar.

3. Cegah dan Obati Penyakit dengan Cepat

Penyakit yang tidak ditangani bisa memperburuk status gizi anak. Segera bawa anak ke tenaga medis bila mengalami demam tinggi, muntah, atau diare yang tidak membaik.

4. Berikan Suplemen Jika Diperlukan

Dalam kondisi tertentu, suplemen seperti zat besi, vitamin A, atau zinc bisa dibutuhkan. Namun, penggunaannya sebaiknya atas saran tenaga kesehatan.

5. Edukasi Keluarga

PAFI KOTA JAMBI juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada seluruh anggota keluarga mengenai pola makan sehat untuk anak. Kesadaran bersama akan membuat penanganan lebih efektif.

Mengenali dan menangani malnutrisi pada anak tidak bisa ditunda. Semakin dini diketahui, semakin besar peluang untuk memperbaiki kondisi gizi anak dan mencegah dampak jangka panjang.

PAFI KOTA JAMBI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak seluruh masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak melalui pemantauan gizi dan kesehatan yang konsisten. Masa depan anak yang sehat dan cerdas dimulai dari gizi yang cukup hari ini.